loading...

Sabtu, 25 September 2010

berita pangkalan batang bengkalis

BENGKALIS—-Sampan kayu bermuatan tiga orang warga Bengkalis yang sedang memancing di depan Sungai Perangkap, Selat Bengkalis, Desa Pangkalan Batang, Senin (2/3) sekitar pukul 20.30 WIB terbalik. Tiga orang yang berada di dalam kempang atau sampan tenggelam, dua selamat dan satu orang dinyatakan hilang.
Salah seorang korban yang selamat Antoni (31) warga Desa Pangkalan Batang, Bengkalis, kepada Pekanbaru MX, Selasa (2/3) menuturkan, peristiwa terbaliknya kempang yang mereka tumpangi itu disebabkan ditabrak oleh kapal bermuatan pasir yang berukuran besar. Sebelum kempang tenggelam, korban mengatakan bahwa saat itu dirinya bersama dua rekannya terkejut dan panik saat ekor kempang ditabrak dari arah belakang oleh kapal berukuran besar.

Antoni menceritakan, awal peristiwa itu terjadi saat dirinya bersama dua rekannya Epan Effendi (31) warga Pangkalan Batang, dan Rahim (34) warga Simpang Ayam, Desa Meskom, tengah asik-asiknya memancing ikan dilaut Selat Bengkalis tepatnya di depan muara Sungai Perangkap, Desa Pangkalan Batang.

Peristiwa terbaliknya sampan yang memuat tiga warga Bengkalis bermula Senin (1/3), sekitar pukul 16.00 WIB, ketika itu korban, dengan sejumlah persiapan memancing ikan tersebut menuju ke lokasi Sungai Perangkap yang arealnya tidak jauh dari lokasi lahan rencana pembangunan PLTU 2X10 MW.

Dengan semangat ketiga warga ini pun langsung mengayuh kempang berukuran lebar 1 meter dan panjang sekitar 16 kaki. Sekitar 100 meter dari bibir pantai, mereka berhenti dan bersiap-siap untuk memasang jeran (pancing, red). Sampai akhirnya waktu sudah menunjukkan pukul 19.30 WIB, terdengar seruan adzan Salat Isya, ketiga korban masing asik memancing ikan di tengah laut.

Bahkan mereka berencana akan pulang sampai sekitar pukul 23.00 WIB. Namun baru beberapa jam saja mereka berada ditengah laut, tepatnya sekitar pukul 20.30 WIB, tanpa sadar kempang yang mengangkut korban ditabrak oleh kapal berukuran besar, kuat dugaan kapal tersebut baru saja membongkar pasir di pinggir pantai, Perairan Bengkalis.

Akibatnya, kempang yang mereka tumpangi terbalik dan ketiga korban tenggelam. Untungnya dalam kejadian itu, 2 korban selamat masing-masing Antoni dan Epan Effendi. Sementara rekannya, Rahim hingga, Selasa (2/3) siang kemarin masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan.

‘’Padahal, saya bersama rekan saya yang hilang itu sudah memberi kode dengan menyalakan lampu senter kearah kapal, sekitar 50 meterlah jarak antara kempang dan kapal pengangkut pasir itu. Tapi tetap saja kapal tersebut menabrak dari arah belakang, sehingga sekita kempang langsung terbalik bersama saya dan 2 dua rekan saya,’’ kata Antoni saat ditemui dikediamnnya, Selasa (2/3) kemarin.

Antoni juga menuturkan, sebelum peristiwa tersebut terlihat kapal berukuran besar itu melihat kode lampu senter yang diarahkan. Bahkan kapal sempat berusaha memindahkan jalur, namun tiba-tiba kapal tersebut justru kembali ke jalur awal dan langsung menghantam bagian buritan kempang.

‘’Saya dan rekan saya tak nyangka, padahal kapal yang menabrak itu, sebelum peristiwa sempat berusaha merubah haluan, namun ternyata sekitar jarak 50 meter, haluan kapal berubah kembali dan langsung menghantam kempang yang saya tumpangi,’’ tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Sementara itu, Kapolres Bengkalis AKBP Marudut Hutabarat melalui Kasatpol Air Polres Bengkalis AKP Wilson Butarbutar, Selasa (2/3) kemarin saat ditemui di TKP mengatakan, sejauh ini dirinya bersama 8 personil Polair Polres Bengkalis telah melakukan penyisiran di sekitar TKP.

Namun, tetap saja hingga siang kemarin. Rahim yang kuat dugaan sudah tak bernyawa dan hanyut terbawa arus tersebut masih belum diketemukan. Satu kapal patroli bernomor lambung 0.16 Polair distanbykan di TKP dari, Senin (1/3) malam kemarin, hingga Selasa (1/3) siang kemarin. Pencarian juga dibantu oleh warga sekitar Desa Pangkalan Batang.

‘’Delapan personil Polair sudah kita kerahkan, namun hingga siang ini belum juga ada tanda-tanda ditemukannya mayat korban. Meskipun demikian, kita tetap stanby di TKP,’’ ungkapnya.
Untuk korban dua korban yang selamat, pihak Polair sudah memintai keterangan. Terkait dengan penyebab tenggelamnya sampan yang kuat dugaan ditabrak kapal pengangkut pasir, saat ini tengah dalam lidik.

‘’Kita masih belum mengarah ke sana, karena saat ini masih focus melakukan pencarian 1 korban yang hilang, setelah nantinya ditemukan, baru kita akan lakukan pendalaman terkait peristiwa ini,’’ terang AKP Wilson Butarbutar.

Korban Hilang akan Menikah
Sugianto (44), abang ipar Rahim (34), korban yang hilang hingga, Selasa (2/3) siang kemarin belum diketemukan dan terus diupayakan pencariannya oleh petugas Polair Polres Bengkalis.

Ditemui wartawan, Sugianto warga suku Jawa ini mengatakan tidak menyangka adik iparnya tersebut bisa ikut-ikutan mancing bersama rekan-rekannya. Padahal tidak pernah terucap dari korban, kalau dirinya akan pergi memancing ikan. Pasalnya, dari rumahnya di Desa Meskom, korban hanya mengenakan sehelai pakaian, celana jeans dan baju kaos.

‘’Waktu itu dia (korban) sama sekali tidak berniat untuk mancing. Namun karena bertemu dengan teman lamanya, dia pun langsung ikut-ikutan mancing. Waktu berangkat dia sama sekali tidak bawa peralatan mancing,’’ tutur Sugianto dengan penuh kesedihan.

Dalam kesehariannya, sambung Sugianto. Adik iparnya tersebut sangat baik menjalin hubungan pertemanan dengan rekan-rekannya. Bahkan dua rekannya yang ikut menjadi korban ini sudah sejak kecil dikenalnya. Memang, saat itu Rahim sedang suntuk berada di rumah.

Sehingga, ketika bertemu dengan rekan-rekan dari kecil itu. Korban lantas mengajak kedua rekannya memancing ikan dilaut, awalnya mengajak ke Desa Meskom, tepatnya diperairan Prapat Tunggal. Namun, kedua rekannya tersebut mengajak Rahim memancing dilokasi yang dekat dan terbilang aman, tepatnya dilokasi pantai yang tidak jauh dari lahan pembangunan PLTU, Pangkalan Batang.

Diceritakan Sugianto, adik iparnya tersebut sangat disayanginya. Tidak lama lagi, tepatnya bulan Juni mendatang Rahim akan melepas masa lajangnya, dan menikah dengan seseorang gadis pilihannya sendiri. Segala persiapan nikah, sudah dipenuhinya, tinggal menunggu acara resepsi pernikahannya saja.

‘’Adik ipar saya ini tak bisa berenang dan bulan 6 mendatang padahal akan menikah. Mungkin sudah nasib dirinya, saya berharap mayatnya bisa ditemukan. Karena kakak kandungnya yang menjadi istri saya, saat ini tengah risau di rumah, semalam istri saya memimpikan dia,’’ tuturnya. =MXH

Tidak ada komentar: