loading...

Kamis, 01 Juli 2010

Kisah seorang pembohong

Disebuah negeri tinggallah seorang pria yang bernama Kabayan dan istrinya yang bernama Aisyah, mereka dikaruniakan seorang puteri yang cantik dan taat beragama seperti ibunya, lain halnya dengan si Kabayan, ia seorang pemalas dan tak mau kerja, setiap hari kerjanya hanya tidur dan bermalas-malasan. Tak terasa bulan ramadhan pun tiba, dengan suka cita dan senang hati Aisyah menyambut bulan suci ramadhan.


Dihari pertama sahur, Aisyah bangun pagi-pagi, ia bangun jam 3 shubuh, ia menyiapkan makanan untuk sahur, ia menghangatkan nasi, memasak air panas dan membuatkan teh, dan menggoreng ikan asin. Tepat jam 4 shubuh Aisyah selesai menyiapkan semuanya, ia pun membangunkan suami dan anak-anaknya, si anak bangun dan kemudian pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan menggosok gigi, sementara itu si Kabayan di bangunkan oleh istrinya, ia melihat jam masih menunjukkan jam 4 pagi, ia pun berkata ke istrinya "kata Rasulullah orang yang sahur mendekati imsak lebih berpahala, jadi bangunkan aku jam setengah lima kurang 5 menit". Akhirnya aisyah makan bersama puterinya.

Terdengar suara dari Mesjid "Waktu imsak tinggal 5 menit lagi" aisyah pun membangunkan si Kabayan "Bang, bangun sudah tinggal 5 mmenit lagi, buruan sahur" Kabayan yang bangun dan kaget melihat waktu tinggal 5 menit lagi buru-buru ke dapur dan langsung mengambil nasi tanpa ke kamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi. Ketika membuka tempat nasi ia kaget, sahur apa ini makan dengan ikan asin, sayurnya dengan mie. Kabayan makan dengan menggerutu panjang, dan ketika ia hendak meminum teh di gelasnya ia kembali menggerutu "kenapa teh nya dingin, kenapa nggak masak air panas" "jelas saja dingin bang, orang saya buat sejak jam 3 shubuh tadi, abang saja yang bangunnya terlambat" jawab aisyah dengan tenang.


Setelah selesai menyantap sahur, azan pun berbunyi, Aisyah mengajak puteri dan suaminya untuk bersama-sama melaksanakan sholat Shubuh berjamaah, karena sholat berjamaah di bulan Ramadhan sangat besar pahalanya, Allah menjanjikan pahala yang berlipat-lipat, ditambah lagi mendengarkan ceramah shubuh yang akan mempertebal keimanan kita. Tapi dasar si Kabayan pemalas ia pintar beralasan "Sekarang kan BBM habis naik, harga barang semua melonjak tinggi, pengangguran jadi susah hidup, jadi kalau kita semua pergi ke Mesjid, siapa yang jaga rumah, bagaimana kalau rumah kita nanti di masukin maling, abang biar sholat di rumah saja" Aisyah hanya bisa mengurut dada, dan pergi ke mesjid bersama putrinya. Bukanya Sholat tapi kabayan langsung naik keatas tempat tidur dan langsung tidur, ketika aisyah pulang hari sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, ia bertanya ke suaminya "bang tadi sudah sholat shubuh belum?" Kabayan menjawab "hee… " seperti orang yang sedang asyik-asyiknya tidur di bangunin "bang udah sholat shubuh belum?" "hee..h.." aisyah mengira suaminya sudah sholat ia puna beranjak pergi untuk membersihkan rumah dan mencuci. Kabayan yang malas terus melanjutkan tidurnya hingga jam setengah dua belas. Istrinya membangunkannya, "Bang bangun bang, daripada abang tidur dan dirumah mending abang cari angin diluar, biar terbuka sedikit pikirannya".


Kabayan pun pergi jalan ke pasar untuk mencari angin, di pasar kabayan bertemu warung makan yang tertutup dengan tenda, jadi kepala orang yang makan tidak kelihatan hanya kakinya saja yang kelihatan. Memang yang namanya Iman itu tidaklah semua orang yang memilikinya, si Kabayan pun tergiur dan masuk ke dalam warung tersebut. Didalam ia langsung memesan segelas es teh dan gulai kambing, selesai makan ia langsung pusing, rupanya tekananku naik, gara-gara makan gulai kambing, ia pun langsung pulang. 

Di rumah ia mengatakan kepada aisyah kepalanya pusing, karena disuruh keluar mencari angin akhirnya ia masuk angin dan pusing-pusing, ia pun menyuruh aisyah untuk mengerok punggungnya dengan uang koin logam, dan ternyata memang kabayan masuk angin ia langsung muntah-muntah, alangkah kagetnya aisyah melihat apa yang dimuntahkan oleh Kabayan "bang, tadi shubuh sahurnya dengan ikan asin dan mie, kenapa yang keluar gulai kambing" Kabayan memang ahli dalam urusan bohong membohong ia berkelit lagi "Ramadhan kan bulan penuh hikmah mungkin Allah mengganti makanan sahur kita tadi dengan yang lebih baik, gulai kambing ini" Aisyah tidak lagi percaya kepada Kabayan, ia langsung berkata "bang aku sudah capek, aku ingin pulang ke rumah orang tuaku, aku tak tahan hidup dibohongi terus"


Meskipun Kabayan sering berbohong tapi ia masih mempunyai iman walaupun hanya sedikit, ia berkata "Aisyah maafkan abang, Demi Allah abang akan berjanji tidak akan berbohong lagi, abang menyesal berbohong selama ini" abang cinta aisyah.

Dan mulai saat itu Kabayan tidak pernah lagi berbohong dan ia kini rajin melaksanakan sholat lima waktu.

Tidak ada komentar: